Ad Code

Ticker

6/recent/ticker-posts

3.2.a.10 AKSI NYATA - PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA

 



“ GELISAH “ (Gerakan Literasi Sekolah)

PERISTIWA ( FACT )

LATAR BELAKANG

Ki Hajar Dewantara mengemukakan anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodratnya itu, sehingga guru harus mampu melihat bakat, minat, kreatifitas anak dan apa yang dibutuhkan anak di dalam pembelajaran sehingga guru bisa mengemas pembelajaran di kelas atau di luar kelas dengan berpusat dan berdampak pada anak.

Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang dibuat berdasarkan analisis kebutuhan murid dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar zaman sekarang yaitu keterampilan abad 21 yang berfokus kepada student center. Dan salah satu program yang sejalan dengan keterampilan ini adalah program literasi.

Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti murid yang bertujuan agar murid memiliki budaya membaca dan menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.

Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca murid serta meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan murid. Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk menumbuhkembangkan budi pekerti murid melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan khusus gerakan literasi sekolah diantaranya yaitu:

1.      Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.

2.      Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah agar literat.

3.     Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.

4.  Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.

 

ALASAN MELAKUKAN AKSI NYATA

Saat ini kemampuan literasi murid masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan murid yang lebih gemar bermain gadget daripada membaca buku atau bacaan yang lainnya. Selain itu, murid cenderung bertanya sebelum membaca, padahal hal yang ditanyakan sudah diberikan informasi secara lengkap. oleh sebab itu, minat murid dalam hal membaca perlu ditingkatkan. yaitu salah satunya dengan mengembangkan gerakan literasi di sekolah.

Kemampuan literasi merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki siswa pada abad 21 dan nantinya akan diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Oleh karena itu pada aksi nyata kali ini diharapkan dapat meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi  di sekolah. Selain itu, karena banyaknya manfaat literasi yang bisa didapatkan oleh murid, diantaranya :

1.      Meningkatkan fokus dan konsentrasi

2.      Mendapatkan berbagai wawasan dan informasi baru

3.      Menambah perbendaharaan kosa kata baru

4.      Kemampuan memahami suatu informasi akan semakin meningkat

5.      Meningkatkan kemampuan analis seseorang

6.      Melatih kemampuan dasar untuk membaca

7.      Mengembangkan berpikir kritis

8.      Mengembangkan rasa percaya diri anak melalui kegiatan bercerita di depan umum

TUJUAN

Adapun tujuan dari program literasi antara lain:

1. Meningkatkan minat baca murid
2. Menambah perbendaharaan kosakata
3. Meningkatkan wawasan murid
4. Menyiapkan murid untuk memasuki dunia sekolah selanjutnya
5. Menciptakan dan mengembangkan budi pekerti yang baik agar menjadi pembelajar sepanjang hayat

DESKRIPSI AKSI NYATA YANG DILAKUKAN

Aksi nyata yang dilakukan adalah “Meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi” sebagai bentuk implementasi aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak pada murid. Saya menamainya dengan “Gelisah” atau Gerakan Literasi Sekolah. Program ini adalah program pembiasaan membaca 10 menit sebelum kegiatan pembelajaran. Dan pembiasaan membaca ketika waktu istirahat atau disela-sela waktu luang. Murid dapat melakukan kegiatan literasi kapan saja dan dimana saja. Bisa dilakukan di perpustakaan, ruang kelas, pojok baca, atau di taman sekolah Ketika sedang istirahat. Program ini menggunakan pendekatan berbasis kekuatan yaitu Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA supaya dapat menemukan data yang valid.


TAHAPAN BAGJA


HASIL DARI AKSI NYATA

Gambaran Umum Program

Program Literasi adalah bentuk program dalam mewujudkan karakter profil pelajar Pancasila (berkebinekaan global, berfikir kritis, mandiri dan kreatif) dan sejalan dengan visi sekolah yaitu “beriman dan bertakwa, berilmu dan berbudaya”  serta meningkatkan minat, wawasan dan mengubah pola pikir murid dan juga  menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah.

Waktu Pelaksanaan Program

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai antara jam 07.00 – 07.10 WIB

Strategi Pelaksanaan Program

Program ini dijalankan bukan hanya oleh murid tetapi semua warga sekolah dengan peran guru sebagai posisi control dalam pelaksanaan program.

Faktor Pendukung dan Penghambat Program

1.       Faktor pendukung : Program literasi sudah dilaksanakan di sekolah dan merupakan program wajib dipagi hari sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan didukung oleh kepala sekolah dan semua guru.

2.       Faktor penghambat : Kurang kosa kata, kurang mengenal huruf dan tidak berani tampil di depan umum, serta kurang fokus dan konsentrasi dalam melaksanakan literasi.

Pelaksanaan Program

1.      Koordinasi dengan seluruh komponen yang terlibat dalam program

Koordinasi dengan Pengajar Praktik

 

Koordinasi dengan Teman Sejawat

2. Membuat Pojok Baca di Kelas




3. Pelaksanaan Kegiatan Literasi

Literasi digital di kelas

 


Kegiatan literasi di luar kelas



Kegiatan literasi di perpustakaan

PERASAAN ( FEELINGS )

Perasaan saya saat menjalankan aksi nyata adalah senang karena saya mengaktifkan kembali kegiatan literasi di sekolah yang telah lama vakum karena pandemi selama kurang lebih 2 tahun. Begitu juga dengan minat, wawasan dan pola pikir murid sudah mulai berkembang. Tetapi perasaan lain yang sering muncul adalah kekhawatiran akan berbagai resiko yang akan dialami ke depannya karena kondisi pandemi yang masih meresahkan sehingga hal tersebut akan mengganggu progres tujuan dari program tersebut.

Besar harapan saya agar pembiasaan literasi ini dapat terus berjalan dengan baik, serta bisa menjadi budaya positif bagi murid-murid di SD Negeri 1 Sumberjo, sehingga tidak hanya menambah wawasan bagi mereka, namun juga dapat berdampak baik bagi perkembangan prestasi akademik peserta didik. Dengan adanya kegiatan literasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

PEMBELAJARAN ( FINDINGS )

Pembelajaran yang diperoleh dari aksi nyata adalah murid memerlukan dukungan untuk meningkatkan minat, wawasan dan perubahan pola pikir mereka karena kondisi saat ini merupakan dampak negatif dari gadget sehingga minat baca mereka rendah.

Begitupun dengan dukungan sekolah dan peran guru serta orang tua sangat penting sekali untuk menumbuhkan motivasi instrinsik literasi pada murid. Orang tua dan komunitas sangat dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan program ini, orang tua harus mendukung dan menuntun anak saat berada di rumah. Peran orang tua penting dalam perkembangan murid di rumah terutama dalam memantau penggunaan gadget. Karena jika dimanfaatkan dengan baik, tentu saja gadget dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik dan non akademik peserta didik.

PENERAPAN KE DEPAN ( FUTURE )

Program Literasi ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bukan hanya pada lingkungan sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar sehingga budaya literasi sekolah bisa terwujud dan mampu melahirkan generasi yang  memiliki keterampilan abad 21.

Membaca adalah cara terbaik untuk meningkatkan wawasan murid. Semakin banyak kita membaca, maka kita akan menaklukkan dunia dengan pengetahuan yang kita miliki. Sehingga perlunya pembiasaan literasi, membaca apa saja, dimana saja, dan memanfaatkan media apa saja. Baik media cetak, maupun media digital.

Untuk perencanaan perbaikan kedepannya, saya sebagai CGP akan selalu berkoordinasi dengan kepala sekolah, teman sejawat dan orang tua, sehingga program ini tidak hanya berjalan pada kelas-kelas tertentu, namun bisa berjalan di seluruh kelas mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.

REFLEKSI DAN EVALUASI

REFLEKSI
1. Diperlukan komunikasi dengan orang tua siswa terkait program Literasi

2. Berkolaborasi dengan orang tua siswa untuk memantau anak-anak dalam membiasakan kegiatan Literasi di rumah.

3. Melakukan coaching pada siswa yang kurang minat membaca


EVALUASI PROGRAM

1. Diperlukan dukungan dari semua pihak antara lain kepala sekolah, guru dan orang tua murid agar mereka terbiasa untuk berliterasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan memahami bacaan.
2. Murid yang belum lancer membaca didampingi dan diberi motivasi secara terus menerus baik di sekolah maupun di rumah.
3. Melakukan coaching kepada siswa yang kurang minat baca atau literasinya dikategorikan rendah karena bermain gadget.
4. Mendampingi murid dalam menjalankan posisi kontrol guru supaya program ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
5. Mengarahkan orang tua murid memantau anak-anaknya dalam membiasakan berliterasi.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code