“ GELISAH “ (Gerakan Literasi Sekolah)
PERISTIWA
( FACT )
LATAR BELAKANG
Ki Hajar
Dewantara mengemukakan anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri,
pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodratnya itu, sehingga
guru harus mampu melihat bakat, minat, kreatifitas anak dan apa yang dibutuhkan
anak di dalam pembelajaran sehingga guru bisa mengemas pembelajaran di kelas
atau di luar kelas dengan berpusat dan berdampak pada anak.
Program
sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah yang dibuat
berdasarkan analisis kebutuhan murid dan disesuaikan dengan kebutuhan belajar
zaman sekarang yaitu keterampilan abad 21 yang berfokus kepada student
center. Dan salah satu program yang sejalan dengan keterampilan ini adalah
program literasi.
Gerakan Literasi Sekolah adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan
budi pekerti murid yang bertujuan agar murid memiliki budaya membaca dan
menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Kegiatan rutin ini dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca murid serta
meningkatkan keterampilan membaca. Materi baca berisi nilai-nilai budi pekerti,
berupa kearifan lokal, nasional, dan global yang disampaikan sesuai tahap
perkembangan murid. Tujuan umum gerakan literasi sekolah yaitu untuk
menumbuhkembangkan budi pekerti murid melalui pembudayaan ekosistem literasi
sekolah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi Sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat. Selain itu adapula tujuan khusus gerakan literasi
sekolah diantaranya yaitu:
1. Menumbuh kembangkan budaya literasi di sekolah.
2. Meningkatkan kapasitas warga dan lingkungan sekolah
agar literat.
3. Menjadikan sekolah sebagai taman belajar yang
menyenangkan dan ramah anak agar warga sekolah mampu mengelola pengetahuan.
4. Menjaga keberlanjutan pembelajaran dengan
menghadirkan beragam buku bacaan dan mewadahi berbagai strategi membaca.
ALASAN
MELAKUKAN AKSI NYATA
Saat ini
kemampuan literasi murid masih rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari kegiatan
murid yang lebih gemar bermain gadget daripada membaca buku atau bacaan yang
lainnya. Selain itu, murid cenderung bertanya sebelum membaca, padahal hal yang
ditanyakan sudah diberikan informasi secara lengkap. oleh sebab itu, minat murid
dalam hal membaca perlu ditingkatkan. yaitu salah satunya dengan mengembangkan
gerakan literasi di sekolah.
Kemampuan
literasi merupakan salah satu kompetensi yang wajib dimiliki siswa pada abad 21
dan nantinya akan diujikan dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Oleh karena
itu pada aksi nyata kali ini diharapkan dapat meningkatkan minat, wawasan, dan
mengubah pola pikir murid melalui program literasi di sekolah. Selain
itu, karena banyaknya manfaat literasi yang bisa didapatkan oleh murid,
diantaranya :
1. Meningkatkan fokus dan konsentrasi
2. Mendapatkan berbagai wawasan dan informasi baru
3. Menambah perbendaharaan kosa kata baru
4. Kemampuan memahami suatu informasi akan semakin
meningkat
5. Meningkatkan kemampuan analis seseorang
6. Melatih kemampuan dasar untuk membaca
7. Mengembangkan berpikir kritis
8. Mengembangkan rasa percaya diri anak melalui
kegiatan bercerita di depan umum
TUJUAN
Adapun tujuan dari program literasi antara lain:
1. Meningkatkan
minat baca murid
2. Menambah
perbendaharaan kosakata
3. Meningkatkan
wawasan murid
4. Menyiapkan
murid untuk memasuki dunia sekolah selanjutnya
5. Menciptakan
dan mengembangkan budi pekerti yang baik agar menjadi pembelajar sepanjang
hayat
DESKRIPSI AKSI
NYATA YANG DILAKUKAN
Aksi nyata yang dilakukan adalah “Meningkatkan minat, wawasan, dan mengubah pola pikir murid melalui program literasi” sebagai bentuk implementasi aksi nyata modul 3.3 Pengelolaan Program yang berdampak pada murid. Saya menamainya dengan “Gelisah” atau Gerakan Literasi Sekolah. Program ini adalah program pembiasaan membaca 10 menit sebelum kegiatan pembelajaran. Dan pembiasaan membaca ketika waktu istirahat atau disela-sela waktu luang. Murid dapat melakukan kegiatan literasi kapan saja dan dimana saja. Bisa dilakukan di perpustakaan, ruang kelas, pojok baca, atau di taman sekolah Ketika sedang istirahat. Program ini menggunakan pendekatan berbasis kekuatan yaitu Inkuiri Apresiatif dengan tahapan BAGJA supaya dapat menemukan data yang valid.
HASIL DARI AKSI NYATA
Gambaran Umum Program
Program Literasi adalah bentuk program dalam mewujudkan karakter profil
pelajar Pancasila (berkebinekaan global, berfikir kritis, mandiri dan kreatif)
dan sejalan dengan visi sekolah yaitu “beriman dan bertakwa, berilmu dan
berbudaya” serta meningkatkan minat, wawasan dan mengubah pola pikir
murid dan juga menumbuhkan budaya positif di lingkungan sekolah.
Waktu Pelaksanaan Program
Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai antara jam
07.00 – 07.10 WIB
Strategi Pelaksanaan Program
Program ini dijalankan bukan hanya oleh murid tetapi semua warga sekolah
dengan peran guru sebagai posisi control dalam pelaksanaan program.
Faktor Pendukung dan Penghambat Program
1.
Faktor
pendukung : Program literasi sudah dilaksanakan di sekolah dan merupakan
program wajib dipagi hari sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan didukung
oleh kepala sekolah dan semua guru.
2.
Faktor
penghambat : Kurang kosa kata, kurang mengenal huruf dan tidak berani tampil di
depan umum, serta kurang fokus dan konsentrasi dalam melaksanakan literasi.
Pelaksanaan Program
1. Koordinasi dengan seluruh komponen yang terlibat dalam program
Koordinasi dengan Pengajar Praktik
Koordinasi dengan Teman Sejawat
2. Membuat Pojok Baca di Kelas
3. Pelaksanaan Kegiatan
Literasi
Literasi digital di kelas
Kegiatan literasi di luar kelas
PERASAAN ( FEELINGS )
Perasaan saya saat menjalankan aksi nyata adalah senang karena saya
mengaktifkan kembali kegiatan literasi di sekolah yang telah lama vakum karena
pandemi selama kurang lebih 2 tahun. Begitu juga dengan minat, wawasan dan pola
pikir murid sudah mulai berkembang. Tetapi perasaan lain yang sering muncul
adalah kekhawatiran akan berbagai resiko yang akan dialami ke depannya karena
kondisi pandemi yang masih meresahkan sehingga hal tersebut akan mengganggu
progres tujuan dari program tersebut.
Besar harapan saya agar pembiasaan literasi ini dapat terus berjalan
dengan baik, serta bisa menjadi budaya positif bagi murid-murid di SD Negeri 1
Sumberjo, sehingga tidak hanya menambah wawasan bagi mereka, namun juga dapat berdampak
baik bagi perkembangan prestasi akademik peserta didik. Dengan adanya kegiatan
literasi ini diharapkan dapat meningkatkan nilai Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM).
PEMBELAJARAN ( FINDINGS )
Pembelajaran yang diperoleh dari aksi nyata adalah murid memerlukan
dukungan untuk meningkatkan minat, wawasan dan perubahan pola pikir mereka
karena kondisi saat ini merupakan dampak negatif dari gadget sehingga minat
baca mereka rendah.
Begitupun dengan dukungan sekolah dan peran guru serta orang tua sangat
penting sekali untuk menumbuhkan motivasi instrinsik literasi pada murid. Orang
tua dan komunitas sangat dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan program ini,
orang tua harus mendukung dan menuntun anak saat berada di rumah. Peran orang
tua penting dalam perkembangan murid di rumah terutama dalam memantau
penggunaan gadget. Karena jika dimanfaatkan dengan baik, tentu saja gadget
dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan akademik dan non akademik
peserta didik.
PENERAPAN KE DEPAN ( FUTURE )
Program Literasi ini
diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bukan hanya pada lingkungan
sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar sehingga
budaya literasi sekolah bisa terwujud dan mampu melahirkan generasi yang memiliki
keterampilan abad 21.
Membaca adalah cara
terbaik untuk meningkatkan wawasan murid. Semakin banyak kita membaca, maka
kita akan menaklukkan dunia dengan pengetahuan yang kita miliki. Sehingga
perlunya pembiasaan literasi, membaca apa saja, dimana saja, dan memanfaatkan
media apa saja. Baik media cetak, maupun media digital.
Untuk perencanaan
perbaikan kedepannya, saya sebagai CGP akan selalu berkoordinasi dengan kepala
sekolah, teman sejawat dan orang tua, sehingga program ini tidak hanya berjalan
pada kelas-kelas tertentu, namun bisa berjalan di seluruh kelas mulai dari
kelas 1 sampai kelas 6.
REFLEKSI DAN EVALUASI
REFLEKSI
1. Diperlukan komunikasi dengan orang tua siswa
terkait program Literasi
EVALUASI PROGRAM
2. Murid yang belum lancer membaca didampingi dan diberi motivasi secara terus menerus baik di sekolah maupun di rumah.
3. Melakukan coaching kepada siswa yang kurang minat baca atau literasinya dikategorikan rendah karena bermain gadget.
4. Mendampingi murid dalam menjalankan posisi kontrol guru supaya program ini dapat berjalan dengan baik dan maksimal.
5. Mengarahkan orang tua murid memantau anak-anaknya dalam membiasakan berliterasi.
0 Komentar